HUMOR GUS DUR : "Kiai dan Tiang Listrik"

ISNUSA - Humor ini cukup populer, berkat Gus Dur tentunya. Gus Dur melontarkan humor ini untuk menjelaskan bagaimana kiai tidak main-main dengan satu prinsip syariat Islam: maslahah, tentang kebaikan umat banyak.

Suatu hari Gus Dur berada dalam satu mobil dengan Kiai-kiai. Ada lima sampai enam orang Kiai. Mobil ber-AC. Tidak ada yang merokok, kecuali satu kiai. Kiai ini, sebut saja Kiai Ahmad. Karena kebiasaannya merokok, maka akhirnyapun beliau merokok.

Agar tidak mengganggu yang lain, Kiai Ahmad membuka jendel kaca. Dan di situlah tangan kiri Kiai Ahmad nyelonong keluar, memegang rokok yang telah di sulutnya. Tapi ada  seorang kiai yang tetap keberatan dengan sikap Kiai Ahmad yang Merokok ini. Kemudian beliau pun menegur Kiai Ahmad,

“Kiai, tahan dululah. Sejam lagi sampai kita. Di sana kita merokok.”
Kiai Ahmad yang ditegur diam saja.

“Kiai, mending matikan saja rokoknya. Dan tutup jendelanya. Bahaya juga kalau ada tiang listrik, tangan Sampean patah nanti,” seorang kiai yang keberatan menakut-nakuti Kiai Ahmad. Tapi Kiai Ahmad cuek.

Akhirnyapun Kiai yang keberatan tersebut melaporlah ke Gus Dur. Lalu Gus Dur yang duduk di depan bicara lirih,

“Bilang ke Kiai Ahmad, tangan dia kalau nabrak tiang listrik, bisa roboh tiangnya. Kalau roboh, mati lampu tiga kecamatan.”

Lalu disampaikanlah pesan Gus Dur itu ke Kiai Ahmad. Tanpa babibu, Kiai Ahmad mematikan rokok, memasukkan tangannya, dan menutup jendela.

Gus Dur menyampaikan pesan setelah bercerita, 

“Itulah kiai, tidak terlalu memperhatikan keselamatan dirinya, tapi kalau kemaslahatan umat, kiai tidak main-main. Kita harus pandai-pandai bicara dengan kiai.” (@ulama.nusantara)

ISNUSA | Senin, 01 Juli 2019 | 01.20 WIB.

Post a Comment

1 Comments

Semoga membawa Manfa'at lagi Barokah.